WELCOME TO MY BLOG

Minggu, 17 Mei 2015

pengaruh kekasih

PENGARUH KEKASIH
MATA KULIAH HADITS TARBAWI


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.  
Setiap anak memiliki potensi yang dibawa oleh fitrahnya. Namun potensi anak didik tidak akan berkembang dengan sendirinya tanpa ada usaha atau pengaruh dari lingkungan pendidikan sekitar. Bahkan pendapat ahli didik yang ekstrim yang disebut dengan aliran empirisme mengatakan bahwa anak didik bagaikan kertas putih bersih yang masih polos yang sangat bergantung pada pengaruh penulisnya. Begitu kekuatan pengaruh terhadap potensi anak didik yang sangat menentukan bentuk dan warna anak didik. Islam sebagaimana yang disebutkan beberapa hadis mengakui adanya pengaruh pendidikan dari luar diri anak disamping anak telah membawa potensi yang disebut dengan fitrah islamiyah. Fitrah itu dibawa oleh anak didik sejak lahir dan fitrah itu sudah tertulis bukan berarti kosong. Tulisannya adalah al-Islam. Pengaruh pendidikan disekitarnya tinggal mengembangkan keislaman fitrah tersebut. Setidaknya ada empat hal yang dapat mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan fitrahnya yaitu Pengaruh teman, pengaruh kekasih, pengaruh orang tua dan pengaruh pendidik.

B. Rumusan Masalah.                                                                                
1. Bagaimana pandangan Al-qur an terhadap pengaruh kekasih?
2. Apa Maksud Hadis-hadis yang berkaitan dengan pengaruh kekasih?

C. tujuan 
1. untuk mengetahui pandangan al-quran terhadap pengaruh kekasih
2. untuk mengetahui maksud hadis-hadis yang berkaitan dengan pengaruh kekasih 





BAB II
PEMBAHASAN

A.Pandangan Al-qur an terhadap pengaruh kekasih
Alqur-an menggambarkan kondisi orang-orang kafir diakherat karena salah teman yang mengakibatkan kesesatan yang membawanya menuju jurang neraka sebagaimana terdapat didalam Al qur-an surat Al Furqon ayat 27-29
 ..............................................................
27. dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.
28. kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).
29. Sesungguhnya  dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.
Ulasan penulis  ayat tersebut menjelaskan bagaimana pengaruh orang yang dicintai dalam kehidupan yang kemudian berpengaruh  pada prilaku kita yang  sadar auatu tidak menyesuaikan dengan orang yang dicintainya.

2. Hadis-Hadis Yang Berkaitan Dengan Pengaruh Kekasih

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ (رواه ابو داود والترمذي)
1.      Kosakata (Mufradat)

a.      عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ
Mengikuti agama kekasihnya atau agamanya
b.     الخَلِيْلِ
Kekasih kemudian bisa diartikan teman yang menjadi kekasihnya
c.      فَلْيَنْظُرْ
Maka hendaklah perhatian, perhatian dengan mata hati
d.     مَنْ يُخَا لِلْ
Siapa yang menjadi kekasihnya

Dari Abi Hurairah r.a. bahwasanya Nabi Saw. Bersabda: “seseorang itu mengikuti agama kekasihnya, oleh sebab itu hendaklah salah seorang diantara kamu memperhatikan siapakah kekasihnya.” (HR. Abu Dawud dan al-Turmudzy).          

Ulasan:

Maksud  hadis  mengandung  makna majazi karena maksudnya bukan larangan berteman dengan orang yang berlainan agama, karena Nabi Muhammad Saw. Sendiri sangat akrab dengan pamanya Abu thalib yang saat itu berbeda agama, jadi maksud hadis ini merupakan anjuran kepada kita jika hendak memilih kekasih untuk dijadikan teman agar memperhatikan kebiasaan dan akhlaknya, carilah kekasih yang baik akhlaknya. Jika baik akhlak kekasih itu temanilah dan jika buruk perangainya tinggalkanlah,  karena sesungguhnya watak atau karakter seseorang akan berpengaruh dalam pembentukan kepribadian. Al-Ghazali berkata:”Berteman dengan orang yang rakus dunia menjadi rakus dan berteman dengan orang yang zuhud menjadi zuhud”.
            Anjuran  memilih teman yang baik dalam hadis tersebut berlaku kepada semua orang sekalipun kecenderungan hatinya tidak baik. Demikian juga makna kekasih juga bersifat umum, baik kekasih sebagai teman biasa atau kekasih sebagai sahabat maupun kekasih  untuk dijadikan pasangan seperti calon istri, calon menantu, dan calon mertua. Semuanya hendaknya lebih mengutamakan faktor agama dan akhlak.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - أَنَّهُ قَالَ « الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ (رواه البخاري)
 Dari “Abdillah dari Nabi Saw.  bahwasanya Nabi Saw. Bersabda: “Orang itu akan bersama-sama orang yang dicintainya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini mempunyai maksud majazi dengan pengertian seperti yang telah dijelaskan diawal


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ   يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَرَى فِى رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ (رواه مسلم)
Dari Abdillah berkata telah datang seorang laki-laki kepada Rasululloh Saw. Kemudian bertanya Ya Rasululloh bagaimana engkau mengetahui seseorang yang mencintai sesuatu kaum (sekelompok orang) tetapi ia belum pernah bertemu dengan mereka”, maka beliau menjawab:” Seseorang itu akan bersama-sama dengan orang yang dicintainya (HR Muslim)

عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ قِيلَ لِلنَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - الرَّجُلُ يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ قَالَ « الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ (رواه البخاري)
Dari Abi Musa bertanya dijawab oleh Nabi Saw. seseorang yang mencintai sesuatu kaum (sekelompok orang) tetapi ia belum pernah bertemu dengan mereka”, maka beliau menjawab:” Seseorang itu akan bersama-sama dengan orang yang dicintainya (HR.Bukhori)
Hadis ini mempunyai maksud majazi dengan pengertian secara psikologis setiap orang mempunyai kecenderungan untuk memilih kekasih atau teman  yang  dicintainya. Teman atau kekasih yang dicintai seseorang  pada umumnya sesuai dengan apa yang dicintai oleh dirinya. Seseorang berkelompok atau berkumpul pada umumnya juga cenderung memilih kelompok yang sama. Hal ini menunjukkan adanya kesamaan antara sesama teman yang dicintai baik dalam beragama, hobi, kesenangan, watak, karakter, profesi dan lain-lain. Misalnya mahasiswa IAIN Pontianak kecenderungan berkumpul sesama mahasiswa dari IAIN  , minimal yang memiliki watak atau visi dan misi yang sama ketika bercampur baur dengan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Demikian juga seorang guru, dosen, ulama, dokter, insinyur, karyawan dan lain-lain. Oleh karena itu, di sana banyak kelompok atau organisasi yang mengikat kecenderungan yang sama tersebut.
Bersama artinya dinilai sama atau dihukumi sama antara yang mencintai dan yang dicintai. Jika orang yang dicintai itu baik, maka orang itu dinilai baik pula dan jika orang yang dicintai itu tidak baik, maka ia dinilai tidak baik. Dalam konteks hadis di atas sahabat tersebut digiring bersama Nabi dalam surga sekalipun tidak sama kelasnya, tentunya kelas surga Nabi yang paling tinggi, karena amaliah beliau yang tidak sama dengan manusia biasa. Dalam satu riwayat seorang sahabat bertanya: Bagaimana jika seorang mencintai kaum, tetapi amalnya tidak sama dengan mereka? Nabi tetap menjawab: seorang bersama dengan orang yang dicintainya”. ( Anwarmyla. 2013.)
Adapun yang dimaksud kekasih dalam teory of love disebutkan four main varieties . Affection (or Storge, pronounced “Stor-gay”)(  empat varietas utama Kasih sayang (atau Storge, diucapkan "Stor-gay")  antara lain cinta keluarga, cinta persahabatan, cinta pada pasangan maupun karena kesamaan hoby ,profesi (Hendrick, C., & Hendrick, S. S. (1989).

Selain guru, orang tua,  dan teman, Kekasih merupakan salah satu diantara hal –  hal yang dapat mempengaruhi terhadap pendidikan atau keberhasilan dalam pembelajaran. Pengaruhnya dapat diklasifikasikan menjadi 2 aspek, Aspek positif dan negatif dari hal tersebut.
Pengaruh Positif dan Negatif terhadap pendidikan
Kekasih sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa antara lain:
1. Bisa untuk saling menginggatkan dalam hal-hal positif;
2. Sebagai penyemangat dalam belajar;
3. Bisa menjadi teman curhat;
4. Bisa menjadi orang yang selalu ada untuk sharing dimanapun kita berada.

Sedangkan pengaruh negative terhadap prestasi belajar siswa antara lain:
1. Bisa membuat malas belajar;
2. Bisa membuat nilai menjadi turun;
3. Bisa menyita waktu belajar untuk pacaran;
4. Pacaran bisa menjerumuskan kita pada seks bebas yang dapat mengarah pada penggunaan obat-obat berbahaya, hal-hal pornografi bahkan narkoba.
Hendaknya bersikap selektif dalam memilih kekasih, kekasih yang baik seyogiyanya dapat mengantarkan kita arah yang lebih baik dan bermanfaat, ( Zakiyah Dradjat, 1991: 47)

BAB III
PENUTUP
A.    kesimpulan.
Kekasih itu berpengaruh dalam pembentukan pribadi seseorang dan keselamatan dari siksa neraka. Memilih kekasih harus sangat selektif demi Terciptanya manusia berakhlakul karimah
B.     Saran.                                                                                               9
Carilah kekasih yang mampu membawa kita mencapai asa dan keselamatan hidup di dunia dan akherat.

Tinjauan Pustaka.
[1]. Zakiyah Dradjat, Pendidikan islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1991), h.
2 47anwarmyla.blogspot.com/2013/.../makalah-hadis-tarbiyah-pengaruh.htm.

3. Hendrick, C., & Hendrick, S. S. (1989). Research on love: Does it measure up?Journal of Personality and Social Psychology, 56, 784-794.)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Blog Idha Tanjung and Powered by Blogger.